Pada suatu hari, ada seorang kakek yang
sangat tua. Matanya hampir buta, telinganya tuli dan kakinya hampir lumpuh.
Ketika dia duduk di kursi, dia tidak memegang sendoknya dengan kuat dan
akhirnya dia menumpahkan sup di atas taplak meja. Disamping itu juga sup nya
keluar dari mulutnya.
Anak lelaki dan menantu nya marah.
Akhirnya mereka menduduk kan kakek itu di pojok belakang kompor, untuk makan
mereka memberikan tidak cukup makanan di mangkok yang terbuat dari tanah liat.
Dia duduk disana dan melihat mereka dengan sedih. Dia menangis.
Pada suatu hari, kakek tua itu tidak bisa
memegang mangkok karena tangan nya terlalu lemah. Mangkok nya jatuh dan pecah.
Menantunya memarahinya. Bagaimanapun, kakek tua itu tidak berkata apa apa. Dia
hanya bisa menangis, kemudian anak nya membelikan kakek tua itu mangkuk yang
terbuat dari kayu dan kakek itu harus makan dari mangkuk itu.
Ketika suami dan istri itu sedang duduk di
meja makan, anak nya yang berumur empat tahun mengambil potongan kayu di
lantai. Ayah nya bertanya apa yang dia lakukan. Anak nya menjawab dia akan
membuat mangkuk untuk ayah dan ibunya untuk makan nanti ketika mereka sudah
tua.
Kemudian ,suami dan istri itu saling
memandang satu sama lain. Mereka menangis. Kemudian mereka segera membawa kakek
tua itu ke meja . Sejak saat itu, mereka selalu mengajak kakek tua itu untuk
makan bersama. Jika dia menumpahkan sedikit , mereka tidak berkata apa-apa.
ð Kesimpulan nya silahkan tulis di kolom
komentar ツ
Ini cerita yang saya terjemahkan sendiri
dengan beberapa perubahan. Jika ada kata-kata yang kurang mengenakkan saya
minta maaf ツ
izin saya copy ya,,,untuk berbagi inspirasi.. :')
ReplyDeleteiya :) tapi tolong dicantumkan sumbernya :)
Deletemakasi kakak :)))
ReplyDeletemakasih untuk apa ya ?? :O sama sama dehh :D
Delete